Rabu, 25 Januari 2012

Manfaat Sayur dan buah-buahan.


Sayur dan buah-buahan merupakan sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayur berwarna hijau merupakan sumber kaya karoten (provitamin A). Semakin tua warna hijaunya, maka semakin banyak kandungan karotennya.

Kandungan beta karoten pada sayuran membantu memperlambat proses penuaan dini mencegah resiko penyakit kanker, meningkatkan fungsi paru-paru dan menurunkan komplikasi yang berkaitan dengan diabetes. Sayuran yang berwarna hijau tua diantaranya adalah kangkung, daun singkong, daun katuk, daun papaya, genjer dan daun kelor.

Di dalam sayuran dan buah juga terdapat vitamin yang bekerja sebagai antioksidan. Antioksidan dalam sayur dan buah bekerja dengan cara mengikat lalu menghancurkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh dari reaksi oksidatif yang menghasilkan racun.

Alpukat, apel, blimbing, jambu, jeruk, mangga, pepaya kaya akan vitamin A. sedangkan kecambah atau toge merupakan sumber vitamin E. buah-buahan pada umumnya kaya akan berbagai jenis mineral, diantaranya kalium (K), kalsium (Ca), Natrium (Na), dan zat besi (Fe). Buah-buahan yang kaya kalsium adalah buah salak, sawo, jeruk nipis, arbei, nangka, pala dan srikaya.

Sungguh begitu banyak manfaat sayur-sayuran dan buah-buahan bagi kesehatan tubuh. Untuk itulah, tak heran jikalau semua pakar kesehatan menganjurkan kepada kita untuk mengonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan untuk menjaga kondisi tubuh.

1 komentar:

  1. Sore itu beberapa siswa yang tergabung dalam ekskul Jurnalistik sedang sibuk membuat mading sekolah. Di tengah kesibukan itu, tiba-tiba Rachmi berkata “Haduuh.. banyak banget ya orang yang susah move on setelah putus. Makannya, kalau pacaran itu sayangnya sewajarnya aja.”


    Gue menghentikan pekerjaan yang sedang gue lakukan. Gue berfikir kalau perkataan Rachmi itu ada benarnya juga.


    Dulu, gue pernah pacaran dengan seorang cewek. Gue sangat mencintainya. Lebih mencintainya dibanding mencintai diri gue sendiri. Dan ketika kita putus, gue berharap Malaikat Maut datang.


    Sebuah teori mengatakan, semakin besar cinta kita kepada pasangan berbanding lurus dengan semakin besar tingkat kesulitan move on darinya. Sebenarnya, sah-sah saja bila kita masih mencintai mantan. Sering ada orang yang bertanya apakah mencintai mantan itu berdosa. Well, jika mencintainya sambil mencuri pisang, mungkin iya.


    Suatu hari, setelah berbulan-bulan putus komunikasi, gue bertemu dengan mantan yang paling gue sayangi itu. Dari situ kita kembali berkomunikasi. Kita pun menjadi dekat lagi.


    Hari itu hari Selasa ketika gue sedang asyik sms-an dengan si mantan. Tak terasa, sudah jam setengah empat sore, waktunya gue latihan basket. Iya, salah satu cara pria mengobati sakit hatinya adalah dengan sering berolahraga.


    “Eh, udah dulu ya, gue mau latihan basket di sekolah”


    Begitu isi sms gue. Dengan isi sms seperti itu, gue terkesan lebih macho dan atletis di mata mantan. Dan mungkin dia akan menyesal karena telah memutuskan cowok atletis macam gue. Padahal, baru pemanasan saja gue sudah cidera. Kurang dari semenit, si mantan membalas sms.


    “Apa?! Sekarang lo ikut basket di sekolah?! Astaga, gue gak bisa membayangkan mau jadi apa masa depan basket sekolahmu.”


    Dan, balasan sms itu lebih menyedihkan dari kata putus yang pernah ia ucapkan. Beberapa bulan yang lalu.

    BalasHapus